welcome

To My Blog... kunjungilah beberapa artikel menarik, yang bisa anda baca dalam keseharian, mudah-mudahan bermanfaat bagi para pembaca. jangan lupa untuk meninggalkan coment sebelum meninggalkan blog kami. terima kasih

Selasa, 24 Juli 2012

0 Pahala Berlimpah Saat Berpuasa<:>



Puasa yang sebenarnya bukan hanya sekedar menahan rasa lapar dan haus, tapi terlebih- lebih menahan hawa nafsu dan memperbanyak ibadah dan amalan shaleh. Berikut ini beberapa tips dalam menjalankan puasa agar kita memperoleh pahala yang berlipat ganda :



1. Bulatkan Niat
Niat adalah sumber kekuatan terpenting dalam menjalankan ibadah, sekaligus menentukan apakah ibadah tersebut diterima atau tidak. Dengan niat tulus, maka seseorang akan memiliki kekuatan dan tekat bulat untuk menjalankan ibadah sebaik- baiknya dan semaksimal mungkin. Tentunya hal ini akan memiliki timbal balik dengan diterimanya ibadah dari niat tulus tersebut. Niat tidak perlu diucapkan secara lantang, tapi dalam hati saja sudah cukup –kalau diucapkan secara lantang berarti niatnya ga’ ikhlas dong ya?? :p.


2. Perbanyak Sholat Sunah
Disamping sholat lima waktu yang wajib dikerjakan, alangkah baiknya jika kita memperbanyak sholat sunah. Sering ada istilah sederhana seperti : Buat apa puasa ramadhan kalau tidak sholat tarawih??. Tapi ingat, selain sholat tharawih kita juga dapat memperbanyak sholat witir, sholat dhuha, sholat malam dan sholat sunah lainnya. Mengerjakan sholat sunah di bulan ramadhan itu pahalanya berlipat ganda dibandingkan dengan bulan- bulan yang lain lho! Jadi… ayo rajin- rajin sholat!


3. Kurangi Keluh Kesah
Mengeluh bias mengurangi pahala puasa kita dan meruntuhkan semangat kita dalam berpuasa. Puasa ramadhan selama satu bulan memang penuh dengan godaan, mulai dari rasa lapar/ haus, cuaca panas, teman- teman yang tidak puasa dan mengajak berbuat nakal, dan lain- lain. Untuk menghindari keluh kesah dan hal- hal yang dapat membatalkan puasa, mendingan kita tidur siang saja ya, kan hukumnya sunah, jadi dapat tambahan pahala juga kan?.


4. Perbanyak Ibadah yang lain
Ramadhan adalah bulan yang tepat untuk menumpuk pahala dan amalan ibadah. Selain semua ibadah kita dilipatgandakan, kita juga akan merasa terlahir suci kembali ketika hari kemenangan datang. Ibadah sunah yang dapat diperbanyak dan dilipatgandakan antara lain membaca Al Qur’an, sedekah, zakat, senyum, menolong orang lain, perbanyak zikir, dan lain- lain. Sebenarnya sederhana kan? Mari kita perbanyak ibadah dan raih kemenangan :D

0 Tips Menahan Lapar Ketika Berpuasa

Lapar, adalah suatu hal yang biasa bagi kita yang namanya manusia. Apalagi ketika kita sedang menjalankan ibadah puasa. Namun, rasa lapar yang mendera pada setiap orang sangatlah berbeda. Maksudnya, rasa lapar antara orang yang satu dengan yang lainnya berbeda tingkat rasa laparnya. Ada yang beberapa jam setelah kenyang setelah makan, kemudian tidak berapa lama rasa lapar menyerang kembali setelah dua atau tiga jam kemudian.
Berkaitan dengan ibadah puasa kali ini, sudah pasti kita akan menahan lapar selama 12 jam satu hari penuh tanpa makan, minum, dan juga tanpa melakukan aktifitas yang berkaitan dengan hal-hal yang dapat membatalkan puasa sesuai dengan syarat dan rukun syah puasa itu sendiri.
Bagaimana cara mengatasi lapar yang demikian?
Melalui tulisan ini saya akan berbagi sedikit pengalaman dalam mengatasi lapar yang tidak menentu tersebut. Sesuai dengan pengalaman yang sudah saya rasakan beberapa tahun terakhir selama menjalankan ibadah puasa. Adapun kiat yang sederhana dan sangat membantu adalah dengan mengkonsumsi obat cacing keluarga dosis sekali minum yang bisa di beli di apotek-apotek yang terdekat. Adapun jenis obat cacing yang dikonsumsi sebaiknya adalah jenis obat cacing keluarga yang hanya dikonsumsi 4 kali dalam satu tahun. Obat ini hanya sebagai pentralisir bakteri-bakteri dan parasit yang terdapat dalam lambung yang merugikan bagi tubuh manusia terutama gizi dan nutrisi makanan yang dihasilkan dari makanan yang kita makan sehari-hari. Karena gizi dan nutrisi yang dihasilkan dan dikonsumsi oleh tubuh terganggu oleh bakteri dan parasit tadi yang menggerotinya, maka asupan gizi dan nutrisi yang dibutuhkan oleh tubuh menjadi sangat berkurang. Sehingga menyebabkan gangguan pada ketahanan tubuh dan cepat lapar. Indikasinya dapat dilihat dari bentuk wajah yang pucat dan cepat merasa lapar.
Cara mengatasinya dengan meminimalkan gangguan-gangguan yang ada pada lambung dengan mengkonsumsi obat cacing keluarga. Kalau saya biasanya mengkonsumsi obat cacing keluarga yang bermerek “Comb**trin” Pirantel Pamoat dengan dosis 250 Mg. Bentuknya terdiri dari dua buah bentuk tablet, dan dapat dibeli di apotek-apotek terdekat. Obat ini hanya berfungsi seperti halnya obat cacing biasa untuk membasmi bakteri dan parasit yang terdapat di dalam lambung pencernaan kita.
Dengan memakan obat cacing keluarga yang seperti ini, maka gizi dan nutrisi yang masuk ke dalam tubuh dapat bertahan lama dan diperuntukkan khusus dikonsumsi oleh tubuh kita karena berkurangnya bakteri dan parasit yang ikut menggerogoti asupan gizi dan nutrisi ke dalam tubuh.
Dengan berkurangnya bakteri dan parasit yang menggerogoti makanan yang menghasilkan gizi dan nutrisi, maka jumlah gizi dan nutrisi yang di asup oleh tubuh sepenuhnya masuk dan di asup untuk kepentingan dan ketahanan tubuh kita. Sehingga hal ini akan berfungsi sebagaimana yang seharusnya, karena tidak bocor (terbagi) oleh penyebab-penyebab yang kita bicarakan di atas.
Pada dasarnya semua manusia yang sehatpun memiliki bakteri dan parasit yang terdapat di dalam lambung sebagai parasit yang ikut serta menggerogoti gizi dan nutrisi yang kita konsumsi dari hasil nutrisi yang kita makan dan minum setiap harinya.
Manfaatnya selain mengatasi rasa lapar.
Disamping mengatasi lapar dan membuat tubuh kita lebih sehat, ada manfaat samping yang sangat layak untuk diperhatikan. Yaitu dapat menghilangkan bau nafas yang tidak enak dari mulut. Karena lambung bersih dari bakteri dan parasit yang merugikan tadi. Mulut kita akan terhindar dari bau yang tidak sedap. Nafas akan terasa lebih segar. Tubuh kita juga akan terasa lebih kuat dan sehat.
Ketika kita sedang menjalankan ibadah puasa, otomatis jumlah gizi dan nutrisi yang kita konsumsi di siang hari jumlahnya akan terbatas. Jumlah yang terbatas tadi apabila ada gangguan yang ikut menggerogoti gizi dan nutrisi yang terdapat dalam lambung kita, maka hal inilah yang menyebabkan rasa lapar yang datangnya terlalu cepat. Karena amunisi gizinya terbagi dan diperebutkan oleh bakteri, parasit, dan oleh tubuh kita sendiri.
Menurut pengalaman saya yang sudah lama memakai teori ini, khasiatnya sangat berpengaruh terhadap ketahanan tubuh (lapar) saat menjalankan ibadah puasa.
Demikianlah tips yang sederhana ini saya tuliskan. Semoga dapat bermanfaat bagi kita yang sedang menjalankan ibadah puasa. Salam dan selamat mencoba.

0 kota bogor kota tujuan_

bagi anda yang ingin rekreasi santai bersama keluarga atau dengan krabat, tidak ada salahnya mengunjungi kota hujan yaitu kota bogor, kota yang menawarkan ke indahan, keramah tamahan,ketentraman, kesejukan, 

Sejarah Singkat Kota Bogor

Kota Bogor, adalah sebuah kota di Provinsi Jawa Barat, Indonesia. Kota ini terletak 54 km sebelah selatan Jakarta, dan wilayahnya berada di tengah-tengah wilayah Kabupaten Bogor. Luasnya 21,56 km², dan jumlah penduduknya 834.000 jiwa (2003). Bogor dikenal dengan julukan kota hujan, karena memiliki curah hujan yang sangat tinggi. Kota Bogor terdiri atas 6 kecamatan, yang dibagi lagi atas sejumlah 68 kelurahan. Pada masa kolonial Belanda Bogor dikenal dengan nama Buitenzorg (berarti "tanpa kecemasan" atau "aman tenteram").

Hari jadi Kabupaten Bogor dan Kota Bogor diperingati setiap tanggal 3 Juni, karena tanggal 3 Juni 1482 merupakan hari penobatan Prabu Siliwangi sebagai raja dari Kerajaan Pajajaran.

Bogor (berarti "enau") telah lama dikenal dijadikan pusat pendidikan dan penelitian pertanian nasional. Di sinilah berbagai lembaga dan balai-balai penelitian pertanian dan biologi berdiri sejak abad ke-19. Institut Pertanian Bogor, berdiri sejak awal abad ke-20.

Letak

Kota Bogor terletak di antara 106°43’30”BT - 106°51’00”BT dan 30’30”LS – 6°41’00”LS serta mempunyai ketinggian rata-rata minimal 190 meter, maksimal 350 meter dengan jarak dari ibu kota kurang lebih 60 km.

Kota Bogor mempunyai luas wilayah 118,5 km² dan mengalir beberapa sungai yang permukaan airnya jauh di bawah permukaan dataran, yaitu: Ci (Sungai) Liwung, Ci Sadane, Ci Pakancilan, Ci Depit, Ci Parigi, dan Ci Balok. Topografi yang demikian menjadikan Kota Bogor relatif aman dari bahaya banjir alami.


Batas Wilayah


Kota Bogor berbatasan dengan kecamatan-kecamatan dari Kabupaten Bogor sebagai berikut:
Utara Sukaraja, Bojonggede, dan Kemang
Timur Sukaraja dan Ciawi
Selatan Cijeruk dan Caringin
Barat Kemang dan Dramaga

Iklim, topografi, dan geografi

Sejarah
Monumen Kujang, Bogor. Puncak monumen melambangkan senjata tradisional Bogor "Sang Kujang"

Abad kelima

Bogor ditilik dari sejarahnya adalah tempat berdirinya kerajaan pertama yang dikenal di Indonesia - Kerajaan Hindu Tarumanagara di abad kelima. Beberapa kerajaan lainnya lalu memilih untuk bermukim di tempat yang sama dikarenakan daerah pegunungannya yang secara alamiah membuat lokasi ini mudah untuk bertahan terhadap ancaman serangan, dan disaat yang sama adalah daerah yang subur serta memiliki akses yang mudah pada sentra-sentra perdagangan saat itu. Namun hingga kini, berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh beberapa erkeolog ternam seperti Prof. Uka Tjandrasasmita, keberadaan tepat dan situs penting yang menyatakan eksistensi kerajaan tersebut, hingga kini masih belum ditemukan bukti otentiknya.

Kerajaan Pajajaran
Di antara prasasti-prasasti yang ditemukan di Bogor tentang kerajaan-kerajaan yang silam, salah satu prasasti tahun 1533, menceritakan kekuasaan Raja Prabu Surawisesa dari Kerajaan Pajajaran, salah satu kerajaan yang paling berpengaruh di pulau Jawa. Prasasti ini dipercayai memiliki kekuatan gaib, keramat dan dilestarikan hingga sekarang.

Pakwan yang merupakan ibu kota pemerintahan Kerajaan Pajajaran diyakini terletak di Kota Bogor, dan menjadi pusat pemerintahan Prabu Siliwangi (Sri Baduga Maharaja Ratu Haji I Pakuan Pajajaran) yang dinobatkan pada 3 Juni 1482. Hari penobatannya ini diresmikan sebagai hari jadi Bogor pada tahun 1973 oleh DPRD Kabupaten dan Kota Bogor, dan diperingati setiap tahunnya hingga saat ini.[1]

Zaman Kolonial Belanda

Setelah penyerbuan tentara Banten, catatan mengenai Kota Pakuan hilang, dan baru ditemukan kembali oleh ekspedisi Belanda yang dipimpin oleh Scipio dan Riebeck pada tahun 1687. Mereka melakukan penelitian atas Prasasti Batutulis dan beberapa situs lainnya, dan menyimpulkan bahwa pusat pemerintahan Kerajaan Pajajaran terletak di Kota Bogor.

Pada tahun 1745, Gubernur Jenderal Gustaaf Willem baron van Imhoff membangun Istana Bogor seiring dengan pembangunan Jalan Raya Daendels yang menghubungkan Batavia dengan Bogor. Bogor direncanakan sebagai sebagai daerah pertanian dan tempat peristirahatan bagi Gubernur Jenderal. Dengan pembangunan-pembangunan ini, wilayah Bogor pun mulai berkembang.

Setahun kemudian, van Imhoff menggabungkan sembilan distrik (Cisarua, Pondok Gede, Ciawi, Ciomas, Cijeruk, Sindang Barang, Balubur, Dramaga dan Kampung Baru) ke dalam satu pemerintahan yang disebut Regentschap Kampung Baru Buitenzorg. Di kawasan itu van Imhoff kemudian membangun sebuah Istana Gubernur Jenderal. Dalam perkembangan berikutnya, nama Buitenzorg dipakai untuk menunjuk wilayah Puncak, Telaga Warna, Megamendung, Ciliwung, Muara Cihideung, hingga puncak Gunung Salak, dan puncak Gunung Gede.

Kebun Raya Bogor

Ketika VOC bangkrut pada awal abad kesembilan belas, wilayah nusantara dikuasai oleh Inggris di bawah kepemimpinan Gubernur Jendral Thomas Rafless yang merenovasi Istana Bogor dan membangun tanah di sekitarnya menjadi Kebun Raya  (Botanical Garden). Di bawah Rafless, Bogor juga ditata menjadi tempat peristirahatan yang dikenal dengan nama Buitenzoorg yang diambil dari nama salah satu spesies palem.

Hindia Belanda

Setelah pemerintahan kembali kepada pemerintah Belanda pada tahun 1903, terbit Undang-Undang Desentralisasi yang menggantikan sistem pemerintahan tradisional dengan sistem administrasi pemerintahan modern, yang menghasilkan Gemeente Buitenzoorg.

Pada tahun 1925, dibentuk provinsi Jawa Barat (propince West Java) yang terdiri dari 5 karesidenan, 18 kabupaten dan kotapraja (staads gementee). Buitenzoorg menjadi salah satu staads gementee.

Zaman Jepang

Pada masa pendudukan Jepang pada tahun 1942, pemerintahan Kota Bogor menjadi lemah setelah pemerintahan dipusatkan pada tingkat karesidenan.


Pasca kemerdekaan

Pada tahun 1950, Buitenzorg menjadi Kota Besar Bogor yang dibentuk berdasarkan Undang-Undang Republik Indonesia nomor 16 tahun 1950[2].

Pada tahun 1957, nama pemerintahan diubah menjadi Kota Praja Bogor, sesuai Undang-Undang nomor 1 tahun 1957[3].

Kota Praja Bogor berubah menjadi Kotamadya Daerah Tingkat II Bogor, dengan Undang-Undang nomor 18 tahun 1965[4] dan Undang-Undang nomor 5 tahun 1974[5].

Kotamadya Bogor berubah menjadi Kota Bogor pada tahun 1999 dengan berlakunya Undang-Undang nomor 22tahun 1999[6].

Kota Bogor terletak pada ketinggian 190 sampai 330m dari permukaan laut. Udaranya relatif sejuk dengan suhu udara rata-rata setiap bulannya adalah 26°C dan kelembaban udaranya kurang lebih 70%. Suhu rata-rata terendah di Bogor adalah 21,8°C, paling sering terjadi pada Bulan Desember dan Januari. Arah mata angin dipengaruhi oleh angin muson. Bulan Mei sampai Maret dipengaruhi angin muson barat.

Kemiringan Kota Bogor berkisar antara 0–15% dan sebagian kecil daerahnya mempunyai kemiringan antara 15–30%. Jenis tanah hampir di seluruh wilayah adalah latosol coklat kemerahan dengan kedalaman efektif tanah lebih dari 90 cm dan tekstur tanah yang halus serta bersifat agak peka terhadap erosi. Bogor terletak pada kaki Gunung Salak dan Gunung Gede sehingga sangat kaya akan hujan orografi. Angin laut dari Laut Jawa yang membawa banyak uap air masuk ke pedalaman dan naik secara mendadak di wilayah Bogor sehingga uap air langsung terkondensasi dan menjadi hujan. Hampir setiap hari turun hujan di kota ini dalam setahun (70%) sehingga dijuluki "Kota Hujan". Keunikan iklim lokal ini dimanfaatkan oleh para perencana kolonial Belanda dengan menjadikan Bogor sebagai pusat penelitian botani dan pertanian, yang diteruskan hingga sekarang.

Kedudukan geografi Kota Bogor di tengah-tengah wilayah Kabupaten Bogor serta lokasinya yang dekat dengan ibukota negara, Jakarta, membuatnya strategis dalam perkembangan dan pertumbuhan kegiatan ekonomi. Kebun Raya dan Istana Bogor merupakan tujuan wisata yang menarik. Kedudukan Bogor di antara jalur tujuan Puncak/Cianjur juga merupakan potensi strategis bagi pertumbuhan ekonomi.

sumber : http://id.wikipedia.org/wiki/Kota_Bogor
sejarah kota bogor sejarah kota bogor sejarah kota bogor sejarah kota bogor


Jalan-Jalan yu  dengan berwisata air terjun,
https://sites.google.com/site/wisataairterjun/

Di buka saja

Pengikut

 

Ane ochit Copyright © 2011 - |- Template created by O Pregador - |- Powered by Blogger Templates